Disporapar Kabupaten Pringsewu Gelar Pelatihan Pengelolaan Wisata Desa Terpadu

Laporan : Redaksi Umum

Disporapar Pringsewu gelar Pelatihan pengelolaan desa terpadu di Rumah Makan Raja Pindang Gadingrejo.

PRINGSEWU – Pancing kreativitas pegiat wisata, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Pringsewu gelar “Pelatihan Pengelolaan Wisata Desa Terpadu”.

Pelatihan ini digelar selama tiga hari kedepan, dan diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari anggota Pokdarwis, Desa Wisata, Muli Mekhanai dan FORKOM, Selasa (7/6) di Rumah Makan Raja Pindang, Gadingrejo.

“Para pegiat wisata kita kan sempat vakum 2 tahun karena pandemi, karena itu pelatihan ini kami gelar untuk memunculkan kreativitas mereka sehingga bisa berinovasi dan memajukan pariwisata di Pringsewu dengan memiliki ciri khas,” kata Kabid Pariwisata Disporapar Shinta Dewi Damayanti.

Shinta berharap, para pegiat wisata nantinya juga bisa berkolaborasi nantinya. Juga memunculkan ciri khas daerah masing-masing.

“Pringsewu ini kan hanya memiliki wisata buatan ya, maka dari itu potensi SDM yang ada terus kami latih agar nantinya bisa memajukan pariwisata. Sehingga wisatawan nantinya bisa tahu harus datang ke tempat wisata mana yang memiliki ciri khas itu,” lanjutnya.

Saat ini, lanjut Shinta, tempat wisata yang sedang naik daun yakni wisata Bendungan Way Sekampung. Namun diakui untuk pengelolaan belum maksimal dan masih butuh kolaborasi dari berbagai pihak..

“Tempat wisata yang ada diharapkan bisa meningkatkan PAD, menggerakkan UMKM dan menjadi ladang ekonomi warga setempat,” harapnya.

Wisata andalan wisata bendungan way sekampung. Cuma mungkin kita itu jangan mereka, kita pun harus berkolaborasi. UMKM bergerak, wisata bergerak.

Deddy Sulaimawan, narasumber dalam kegiatan ini mengakui potensi SDM yang mumpuni ada di Pringsewu. Namun hal ini juga harus dibarengi dengan penggalian potensi seperti seni, budaya, kuliner serta keramahtamahan warga lokal.

“Dari sini bisa di ambil SDM yang terlatih bisa membangkitkan Pringsewu sebagai desa wisata, kita tidak perlu fokus dengan kita punya apa, tetapi fokus dengan apa yang kita punya, ” kata Dedy yang juga dikenal sebagai dosen bertualang @travelbydeddy.

Ia mencontohkan Kota Metro, yang juga tidak memiliki sumber daya alam. Namun kreativitas SDM di sana patut dicontoh.

“Menurut saya Pringsewu juga memiliki kwalitas SDM yang bagus. Hanya yang membedakan bagaimana caranya memasukkan unsur di tempat itu berbeda dengan lainnya. Misal, tempat wisata menyajikan atraksi tertentu. Sehingga membuat wisatawan tertarik ingin datang lagi,” jelasnya.

Assesor Bidang Pariwisata itu juga berharap nantinya tempat wisata di Pringsewu bisa saling kolaborasi sehingga menciptakan wisata terintegrasi.

“Kolaborasi bisa di jual. Kalau satu orang wisatawan ditawarkan di tempat ini, kemudian juga ditawarkan beberapa paket lainnya. Wisata terintegrasi seperti beberapa tempat di Jawa kan begitu. Tinggal wisawatan pilih mau yang ke mana. Namun, untuk pelaksanaannya memang masih butuh proses,” tandasnya.(*)

berita Populer

Baca juga berita ini :